Popularitas Keunikan Budaya Korea Selatan: Festival, Hanbok, dan K-Pop

Budaya korea selatan mencakup banyak bidang, termasuk tarian, musik, seni rupa, dan sastra. Masyarakat korea selatan juga mempunyai gaya hidup yang tercermin dalam arsitektur, makanan, dan adat berpakaian. Ada banyak warisan seni dan budaya korsel yang sudah mejadi warisan dunia dan diakui oleh UNESCO.

Penduduk Korea Selatan mempunyai kepekaan tinggi dalam bidang seni, serta mengembangkan kebudayaan khas. Negara ini mempunyai karakteristik geografis semenanjung. Korea Selatan juga mempunyai budaya benua, kelautan dan kondisi alam yang membuat budaya negara ini sangat unik.

Sejarah Tentang Kebudayaan Korea Selatan

Korea Selatan mempunyai budaya berkelanjutan tertua di dunia. Budaya Korea Selatan mendapatkan pengaruh Konfusianisme, yaitu konsep kuno yang timbul karena adanya pemerintahan Jepang dan perang. Keberadaan Korea Selatan muncul saat adanya perpecahan di Korea, pada tahun 1945. Pada saat itu, budaya kedua negara terus meningkat.

Kebudayaan Korea selatan terdiri dari adat istiadat, sejarah, tradisi, dan kepercayaan yang terbentuk dari berbagai dinasti, perang, perubahan kepercayaan beragama, modernisasi dunia, dan kebiasaan yang terus diwariskan pada tiap generasi.Munculnya budaya korea selatan yang unik tidak lepas dari pengaruh Barat, Jepang, dan China.

Ketika pertama berkunjung, kamu akan disambut dengan beberapa hal yang erat dengan negara asal para pengunjung. Contohnya, kamu mungkin dapat melihat adanya jaringan restoran dan toko yang populer di negara Indonesia. Disisi lainnya, terdapat gaya hidup, kebiasaan, dan norma sosial Korea Selatan.

Negara ini juga merupakan salah satu negara yang berkembang sangat cepat dan terorganisir. Penduduk lokalnya banyak menggunakan bahasa Inggris ketika berinteraksi di beberapa kota besar, seperti Seoul, Daegu, atau Busan. Banyak penutur bahasa Jepang, Cina, dan asing lainnya yang ada di Korea Selatan sebagai pengaruh aktivitas perdagangan dan pariwisata.

10 Budaya Korea yang Masih Eksis Hingga Kini

Berikut adalah daftar sepuluh budaya korea yang masih terjaga sampai sekarang:

1. K-Pop



Di bidang seni, Demam K-Pop melanda di berbagai belahan dunia sejak tahun 2020. Saat itu, muncul boyband BTS yang menyanyikan lagu berbahasa Inggris “Dynamite” berhasil meraih peringkat pertama di Billboard Hot 100 di AS. Gebrakan tersebut sekaligus menjadi sejarah bagi penyanyi Asia yang mulai dari tahun 1963 belum pernah menduduki Hot 100.

Rekor tersebut tidak hanya menjadi prestasi boyband ini, tetapi juga mulai mengembangkan potensi budaya seni K-Pop. Ketika YouTube sedang trend, banyak video musik menayangkan bintang K-Pop termasuk Black Pink yang sudah berhasil go internasional.

2. Kimchi



Kalau kamu suka menonton berbagai video di YouTube, maka kamu tidak akan sulit menemukan konten mukbang Kimchi. Makanan khas Korea ini berbahan dasar sayur kubis, diiris dan dibuat dengan teknik fermentase, dicampur saus cabai merah. Terdapat pasta ikan teri yang menjadi pelengkap rasa pedas dan asam dalam santapan lezat tersebut.

Kimchi sering disandingkan dengan aneka makanan lainnya, termasuk bibimbap, nasi goreng, dan ayam goreng pedas. Kimchi juga termasuk makanan sehat yang kaya lactobacilli (probiotik) dan membantu memperlancar sistem metabolisme tubuh. Bumbu cabai yang digunakan juga kaya nutrisi dengan kandungan Vitamin A dan Vitamin C. Kimchi menjadi warisan korsel yang telah disahkan UNESCO.

3. Hanbok



Dari segi pakaian tradisional, Hankbok dikenakan oleh masyarakat korea. Dulunya, pakaian berwarna cerah yang tidak bersaku dan mempunyai garis sederhana tersebut menunjukkan status strata sosial. Jika keturunan bangsawan dan para raja mengenakan hanbok, modelnya tidak akan sama dengan rakyat biasa. Tetapi kini, siapa saja bisa mengenakan hanbok tanpa ada perbedaan status.

Pakaian tradisional tersebut dikenakan ketika acara khusus, termasuk acara pernikahan dan perayaan ulang tahun. Biasanya, selalu ada tambahan hiasan seperti tusuk rambut untuk wanita dan rompi atau topi untuk pria.

4. Hanok



Hanok yaitu rumah khas masyarakat Korea Selatan, dengan tampilan artistik dan unik yang menunjukkan sisi arsitektur tradisional. Desainnya juga menggambarkan relasi spiritual manusia dan alam. Bangunanya memiliki struktur yang mencerminkan kehidupan damai dan sederhana.

Pemerintah Korea berupaya untuk menjaga budaya korsel tersebut agar tetap ada sampai saat ini. Salah satu caranya adalah melakukan pemugaran pada beberapa desa yang masih mempunyai bangunan rumah hanok. Sehingga, desa-desa tersebut menjadi desa wisata.

5. Street Food



Korea Selatan menjadi salah satu negara yang kaya jajanan pinggir jalan yang khas. Budaya kuliner yang unik di Korea adalah aktivitas masyarakat yang senang mencari makanan, sehingga banyak tempat makan buka sampai pagi hari. Biasanya, jajanan pinggir jalan yang ada di Korea Selatan ditawarkan di berbagai tenda, mobil terbuka, dan rumah kecil dengan meja dan kursi untuk pelanggan.

Beberapa street food yang menjadi andalan para penjual adalah panekuk daun bawang, tteokbokki, kimbap, tempura, korean fry dog hotteok, bungeoppang, cumi-cumi, dan banyak lainnya. Semua street food yang ditawarkan dapat kamu beli dengan harga miring.

6. Boryeong Mud


Festival lumpur ini adalah salah satu budaya korea selatan yang terkenal yang sudah ada semenjak tahun 1998. Festival ini selalu diselenggarakan setiap bulan Juli dan akan berlangsung hingga dua minggu. Banyak wisatawan asing memilih datang di bulan tersebut karena festival yang menarik. Pada festival tersebut, masyarakat akan melakukan pijat lumpur, gulat lumpur, berenang di kolam lumpur, dan akupuntur.

Bermain lumpur adalah hal yang lumrah di Korea Selatan, karena menjadi bagian tradisi. Masyarakatnya sangat percaya bahwa lumpur mempunyai khasiat luar biasa untuk kesehatan kulit. Festival ini juga telah membantu meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir pantai di Daecheon.

7. Chuseok


Perayaan yang penting di Korea Selatan adalah Chuseok, bahkan menjadi perayaan terbesar. Makna perayaan tersebut adalah hari terima kasih, atau sama seperti Thanksgiving. Biasanya, Chuseok selalu diselenggarakan pada bulan September atau Oktober berdasarkan kalender Gregorian.

Kebiasaan masyarakat Korsel pada hari Chuseok adalah kembali ke kampung halaman. Mereka akan berkumpul dan merayakan hari tersebut bersama keluarga. Selama perayaan, mereka akan berkunjung ke makam leluhur. Kegiatan yang dilakukan adalah membersihkan area makam dan melakukan penghormatan.


Comments

Popular posts from this blog

Jelajahi Keindahan Bali

Venice: Kota Kanal dan Arsitektur Menakjubkan di Italia

Tips dan Trik Travel biar perjalananmu auto lancar!